Ahad, 28 November 2010
Spring - sepi tanpa cinta
Apakan daya jika kasihku tidak kau menghargai
Apakan daya aku hanya menumpang di sudut hati
Tiba masanya terpaksa ku membawa diri
Aku menyedari siapa diriku hanya sementara...
Apakan daya percintaanku ini separuh jalan
Hidup seperti sampan hanyut di dalam lautan sepi
Terumbang-ambing ku dipukul ombak yang tinggi
Lemasnya aku hingga sesaknya nafasku menanggung rindu
(Chorus:)
Sampainya hatimu meninggalkan ku sendiri
Tanpa kasih sayang mengapa kau mungkiri
Segala janjimu dulu
Untuk hidup bersamaku
Sungguh pilu di hatiku
Kurasa sepi tanpa cintamu
Bagai malam tiada cahaya
Apalah dayaku jika orang tak sudi
Lebih baik aku pergi
Hanya pada Tuhan aku berserah
Moga diriku kecap bahagia
Apalah dayaku orang tak sudi
Lebih baik aku pergi
SPRING - Butakah Cinta
Berapa lamakah lagi
Terpaksa aku menanti
sehingga teguhnya pendirian di hati..
Bukannya kepentingan
Malahan keegoan telah ku korbankan..
Berlimpahan kasih sayang..
Aku curahkan buatmu seorang..
Kiranya semua itu
Tak memandai bagimu
Apa sebenarnya
Yang kau mahu ku tak tahu
Kau hilang bila ku tiba
Kau datang bila ku kecewa
Terasa diri dipersenda
Dimana berakhirnya nanti..
Permainan sandiwaramu ini..
Sesungguhnya aku..
Tak mengerti...
Jika benar cinta itu buta
Butakah mataku
Berkali terluka
MAsih jua ku menunggu
Apa yang ku inginkan
Cuma kejujuran dalam perhubungan
Jika itu tiada apalah ertinya
Pernantian ini hanya sia-sia...
Lakaran Cinta Suci - Analisa
Di dalam kesamaran
Ku menjejak bayanganmu
Tersungkur sendirian
Di dalam penantian..oooo
Seabad kerinduan
Sesaat pun tak lupa..
Lakaran cinta suci..
Dan rindu pun mencengkam
Di hati..ini..abadi..
Dalam kepastian..
Ku nanti jawapan terlena seketika
Ku terlontar jauh
Dalam khayalanmu
Meniti tabir cinta..
Sesejuk embun pagi
Sehijau rerumput....nya
Begitulah cintaku
Menjulang kasihmu
Yang murni suci..sejati...
Sewangi kasturi
Seindah pelangi
Di buai...mimpi-mimpi..
Dalam kepastian..
Ku nanti jawapan
Terlena seketika..
Rabu, 24 November 2010
SLAM - Bukan Niat Membalas Derita
Kemana menghilangnya purnama..
Semalam indah ku lihat bercahaya..
Adakah terlindung di balik mega..
atau akukah terkurung di ruang gelita
seandainya kau kunanti
Masih teruskah sinari
andai tiada..dapatkah aku ketahui..
Resah hati
Kian hari lukanya terhiris parah..
nantikan kasihmu yang kini kian gerhana..
Dalam hiba
Kulihat kejora bersinar
Ku cuba berpaling tak berdaya
Cahayanya terangi segala
Bukan pula
Niatku membalas derita
Namun ku terpaksa meleraikan..
Keperitan yang Tak terhingga..ooo
Tak kusangka..dikau kembali jua...
Mengharap cinta yang kini tiada...
Izinkanlah..aku terus disana..
Kecapi bahagia selamanya..
Zamani - Jika Kau Rasa Getarnya
Janganlah hanya mengungkir janji
Sedangkan dikau masih mencari..
Adakah benar kata-kata..
Bukan ucapan sementara..
Kaulah pancaran yang daku rasa..
Bagaikan obor yang menyinar..
Jika terpadam tiba-tiba..
Sunyilah insan alam gelita...
Jika kau selam hati ini
Pastinya engkaukan mengerti..
Betapa sucinya cintaku..
Jangan diragu..
Jika kau rasa getarnya..
Debaran kasih cinta yang meronta
Nilai kasihku padamu..
Cukup berharga...
Bukan simpati yang aku minta..
Kebenaranmu memutur kata..
Agar dapatku abadikan
Untuk pedoman meniti cinta..
Lamunan Terhenti
Entah mengapakah hatiku bergetaran..
Bila bertemu lagi ..
Oh kekasih lama..
Ku cuba selindungkan api keresahan
Namun perasaan ini berapi didalam ...
Ku kira engkau ..
Sudah melupakan..
Kerna itulah engkau
Nampak tenang
Lainlah aku walau ketika ini
Masih menbara ingatanku terhadapmu...
Ku singkap kenangan dulu
Sewaktu kasih berputik..
Ku genggam erat tanganmu..
kau tunduk..sembunyikan wajah,...
Namun dapat aku
Meneka hatimu..sehati dgn ku..
Lalu kau mendongak
Berbalas renungan
Dan dengan perlahan
Tangan kau lepaskan...
Kau pun berlalu
dalam pekatan malam..
Tinggal aku sorang..
Terhenti lamunan
Bila ku dikejutkan
Engkau di pimpin pergi oleh seseorang..
Dalam keterpaksaan
Kau melangkah pergi..
Namun sempat jua kau menoleh
Ku disini...
Khamis, 18 November 2010
rapuh
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa..
Tergores bagai lukisan..
Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Diantara lelahnya jiwa
Dalam resah dan airmata..
Ku persembahkan kepada Mu
Yang terindah dalam hidupku..
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu
Maafkanlah
Bila hati
Tak sempurna
MencintaiMu..
Dalam dada ku harap hanya
DiriMu yang bertakhta..
Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu.....
Ahad, 14 November 2010
SAMUDERA - Bila diburu kenangan
Untuk apa kita bertemu
Jika hanya penuh derita
Kepedihan dihatiku
Mendayukan bicara asmara
Kering layu bagai daunan
Yang meniti sekilas usia
Terkuncilah mimpi bertahun
Dalam suram malam gelita
Menantikan embun pagi
Menitiskan wangian kasturi
Keluhuran benih cinta
Merantai ingatan..
Kenangan masa silam..
Dirimu..diriku..
Pernah bernama kekasih..
Apa mungkin kau dan aku
Melayarkan bahtera impian
Walau pernah kehilangan
Tanda cinta pedoman setia..
Bicaramu..sentuhanmu kasih
Menghangatkan kenangan..
Namun hati..yg terluka ini
Mengunci perasaan hati..
Untuk aku bercinta lagi...
denganmu..
Jumaat, 12 November 2010
SWEET CHILD - Kau Guriskan Perasaan
Semenjak kau kenali dia
Pandanganmu mula beralih arah
Aku di sebelah bagai tak nampak
Seolah kasihku... sudah kau campak dari hatimu
Tak mampu untukku bersuara
Tak sanggup bersemuka dengannya
Walau dihati marah membara
Kerna ku sedar...
Cinta itu tak boleh dipaksa
( korus )
Kiranya apa yang terucap selamanya ini
Hanya sekadar madah penyeri suasana
Oh amat pedih perasan ini bila
Dipermainkan sewenang-wenang
Olehmu yang ku anggap kekasih
Dalam keadaan yang tertekan
Masih mampu kumenahan
Lainlah engkau waktu ini
Bersamanya menyemai janji
Terpaksalah kulupakan walau hati masih sayang
Kerna engkau kini jadi milik orang
Tak perlu ucap bahagia
Padamu kini bersamanya
Kerna hati ini masih marah lagi
Atas perbuatan... yang telah
menguris perasaan
SWEET CHILD - Mainan Perkasihan Mu
Setelah gerimis terhenti
Terpancar sinar mentari
Nampak jelas semua laluan
Dan kau tak kebasahan... lagi
Jika kau ingin pergi
Andai aku padamu kini
Tidak memberi erti
Hadirmu mengetuk hatiku
Bagaikan perkasihan mimpi
Indah cuma sewaktu ku lena
Dan lenyaplah semua... bila
Diri ini terjaga
Menoleh kebelakang diri ini
Jauh kau tinggalkan
( korus )
Andai aku kenang kisah yang sudah
Aku jadi gundah
Mungkin tak kau rasa seperti mana
Aku merasa... perit lukanya
Itulah... hakikat yang ku telan
Itulah... yang kau tinggalkan
Biar aku menangis kerana luka semalam
Daripada menangis luka di kemudian
Dan paling tidak pun
Pedih tak berpanjangan
Kerana dia saat begini
Masih ada insan yang sudi bertandang
Merawat kelukaan oh...
X-RAY - Sungguh Tak Ku Sangka
Cinta itu sungguh indah
Bagi yang tahu menilai
Tapi sayangnya engkau
Tidak tahu menghargainya
Kau hanya pandai
mengucapkan cinta dan mempermainkannya
Cinta itu sungguh murni
Bagi insan yang mengerti..
Tapi sayangnya
Mengapa engkau mempersiakannya
Sedangkan aku sanggup bersusah payah
Bersama dirimu..
Hatimu tak seindah
Cinta yang wangi berseri..
Lain dibibir lain pula
Di hatimu...
Pandai kau bermain kata..
Sewaktu mula bercinta
Hingga aku..
Menelan cintamu...
Sungguh tak ku sangka..
Dalam diam diam..
Kau jalinkan hubungan
Dengan sidia
Tidak perlu lagi
Kau jelaskan padaku
Kerana aku
Dah mengerti..
Oh sayu pilu rasa dihati
Ku disaat ini
Biarkan aku mengheret cintaku
Ke alam yang lain..
Cinta itu sungguh indah
Bagi yang tahu menilai
Tapi sayangnya engkau
Tidak tahu menghargainya
Kau hanya pandai
mengucapkan cinta dan mempermainkannya
Oh.......
Final List - Lahar Cinta
Tersingkaplah tirai cintaku yang lalu
Hangatnya bagai lahar yang membakar bumi
Sehinggakan aku menggelumpur kelecuhan
Bila engkau pergi tak kembali
Kala itu sayangnya engkau padaku
Dan kutelani segala kata indahmu
Kerana kusangka kau kan terus bersamaku
Tapi hanya sekadar waktu
Seluruh cintamu itu hidup segar dijiwaku
Masih kuterasa
Tak layu ditelan waktu
Tak pudar kasih hatiku
Dan kau masih lagi kusayangi
Walaupun engkau tiada
Namun cintamu terasa
Membendung rinduku sejak dulu hingga kini
Indahnya kukenang dan pahitnya dah kutelan
Begitu kasihku kepadamu
Ingin aku mengulangi saat indah waktu dulu
Tapi bagaimana dapatkah berulang lagi
Bersamalah kita jadikan pengajaran
Betapa pedihnya oh perpisahan
Mengapa di waktu ini
Aku teringat kembali segala kenangan
Adakah engkaupun sama masih ingat kepadaku
Seolah kita tak pernah berpisah
CINTA PANTAI MERDEKA~TROPIKA original
Telah bertahun lama
Tenggelam arus masa
Didalam ingatanku
Masih segar terasa
Terkadang aku sama
Mengancur bunga cinta
Keadaan aku memaksa
Kita terpisah jua
Andainya aku berdaya
Kan kucoretkan untukmu
Sebagai kenangan kita
Kan ku buktikan untukmu
Akan aku buktikan
( korus )
Kuukir namamu
Di awang Gunung Jerai
Disaksikan laut daun nyiur melambai
Jauh pandangan permai
Disitu tanjung dawai terkenang peristiwa
Cinta kita terurai
Oh! indahnya... peristiwa...
Cinta kita di Pantai Merdeka...
Oh... oh...
( 1 )
Masih ingatkah oh kekasih
Biarpun kini kau di mana
Namun dengarlah lagu ini
Cinta kita di Pantai Merdeka
PUTRA - cinta kain putih
Ku jalan sendiri tiada tempat
Untuk menanti
Tiada mu aku menyepi
Bayanganmu aku mencari...
Ku sangkakan hujan
Tapi taufan datang melanda
Ku mencari tanpa pegangan
Dan tersungkur di ketepian
Kain putih yang kuberi padamu
Kini pudar warna-warnanya
Kuselimut di atas ikal rambutmu
Kian jatuh terus cecah ke bahu...
( korus )
Ku mencari bayangmu tiada
Di langit biru di lautan api
Kau hilang dan semakin jauh
Hujung dunia kita berjumpa
Bila ku lihat kau dihancur
Bagaikan luruh bunga yang gugur
Kusunting dirimu
Kan kugenggam hatimu itu
Kan kujaga wahai bungaku
Kau kan tumbuh subur mewangi
Kau mekarlah wahai mu bunga
Subur menguntum ditaman hati
Kau hilang dan semakin jauh
hujung dunia kita berjumpa
SAMUDERA - Salam Sejahtera
Tiada secantik bahasa mu
Ku gubah lalu menjadi lagu
Tidak setanding paras
Wajahmu itu menjadi rindu
Andainya bulan retak seribu
Bayangmu ada dimana-mana
Jika kaca berderai
Luka tertusuk
Seluruh jiwa
Kita pun diibaratkan
Kasih suci yang bahagia
Aku turut merasakan
Mahligai yang
Jadi nyata... bersamamu
Pertama dan kaulah segalanya
Riwayat yang menghikayat cinta
Kasih jangan biarkan
Kata yang nista
Membakar kita
Kata janji bukan ukuran
Hanya sejati dalam diri
Kuburkan aku dihatimu
Demi cinta sebelum mati
Sejauh manapun terpisah
Kau dihatiku dan ku sama
Dalam tidur dalam terjaga
Ku ucapkan salam sejahtera
ZABARJAD - KARAM
Dapatkah putik kan menjadi bunga
Kiranya cuaca sering gerhana
Dapatkah kasih bersemi selamanya
Ataupun aku harus berserah kepadaNya
Yang Maha Esa
Mestikah ada satu perngorbanan
Sehingga terjadinya perpisahan
Kiranya itu satu permintaan
Perlukah kau dan ku merelakan
Kita hanya insan yang selalu mengharpkan
Suatu yang indah dalam percintaan
Di kala tiba dugaan mendatang
Aku kau tinggalkan
Karam aku di lautan duka
Bila wajahmu hilang di mata
Tiada berita pengubat rindu
Di kala sendu
Kubiarkan luka di hati berdarah
Sehingga kering dimamah mentari
Apakah salahku
Disakiti begini
Perlukah aku terus mengharapkan
Camar yang hilang kembali ke sarang
Apakah masih ada kerinduan
Yang tersimpan di hatimu sayang...
TAMAN ASTAKONA- SLASH
Umpama mimpi ku kecap kenangan
Taman permainan masa kecil dulu
Sisip senyum mu
Kemanisan tanpa gula
Meninggalkan seribu keresahan
Kala gerimis menitis di hati
Kenangan lenyap tanpa sedar
Mungkinkah ada lagi
Saat saat indah itu
Agar dapat kita bersama lagi
( bridge )
Dalam kelam engkau datang
Memujuk hati yang sepi
Dalam terang engkau hilang entah ke mana
Andai kata hanya mimpi
Mengusik kenangan silam
Mengapa hangat tangan mu ku terasa
( korus )
Namamu kuukir di pohon di tepi taman
Sebagai hiasan lambang cinta yang terlarang
Semoga kau terlihat tika melintasi taman
Sebagai tanda percintaan abadi
Ataupun pada malam
Namun nan cahaya purnama menyuluh
Ukiran yang memanggil sejuta seri
Yang menghias taman ini
Penuh dengan cahaya misteri
Kekosongan hingga ia
Kesepian
Harumnya mawar menyulam asmara
Harum cempaka kesayuan
Di taman astakona yang tiba-tiba menyepi
Mungkinkah akan begini selamanya
( ulang bridge dan korus )
Taman permainan masa kecil dulu
Sisip senyum mu
Kemanisan tanpa gula
Meninggalkan seribu keresahan
Kala gerimis menitis di hati
Kenangan lenyap tanpa sedar
Mungkinkah ada lagi
Saat saat indah itu
Agar dapat kita bersama lagi
( bridge )
Dalam kelam engkau datang
Memujuk hati yang sepi
Dalam terang engkau hilang entah ke mana
Andai kata hanya mimpi
Mengusik kenangan silam
Mengapa hangat tangan mu ku terasa
( korus )
Namamu kuukir di pohon di tepi taman
Sebagai hiasan lambang cinta yang terlarang
Semoga kau terlihat tika melintasi taman
Sebagai tanda percintaan abadi
Ataupun pada malam
Namun nan cahaya purnama menyuluh
Ukiran yang memanggil sejuta seri
Yang menghias taman ini
Penuh dengan cahaya misteri
Kekosongan hingga ia
Kesepian
Harumnya mawar menyulam asmara
Harum cempaka kesayuan
Di taman astakona yang tiba-tiba menyepi
Mungkinkah akan begini selamanya
( ulang bridge dan korus )
Langgan:
Catatan (Atom)